Pilih Bendera untuk Menterjemah

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka

Selamat Datang Di Blog ini Semoga Bermanfaat Bagi Pengunjung Yang Budiman

Rabu, 22 Februari 2012

Liburan Maulid Nabi di Kampung Halaman


Liburan maulid Nabi Ponpes Al-khoirot Cuma sekitar 15 hari atau setengah bulan, tetapi saya pulang Cuma 6 hari di karenakan di Ponpes Al-khoirot sendiri ada kegiatan yaitu haul yang rutin setiap tahun di adakan oleh Yayasan ini maka dari itu saya liburan 6 hari di rumah karena banyak tugas yang harus di kerjakan.
6 hari dirumah tidak terlalu banyak pengalaman yang saya dapat, tapi ada yaitu ketika pas hari kelahiran Nabi biasa di sebut (muludtan) kalau orang di rumah menyebutnya. Setiap masjid atau mushola mengadakan tasyakuran bersama, saya bingung ketika disuruh membaca sholawat karena maulid tiba’ antara di rumah dan di pondok tidak sama. Saya bilang kepada ustadz dirumah, “saya baca sholawatannya saja”. Untung ustadz tadi bilang tidak apa-apa, hatiku agak lega. Setelah saya baca sholawat / tiba’ bergantian sama ustadz di rumah dan akhirnya selesai, lalu ustadz tersebut membaca do’a, saya dan orang yang lain mengamininya.
Yang sangat saya ingat waktu itu ialah ketika ustadz yang membaca do’a belum selesai, anak-anak sudah berebutan buah-buahan dan kue-kue yang di bawa satu persatu oleh setiap warga. Setelah itu orang tuanya ikut-ikutan berebut juga padahal do’a yang di baca ustadz tadi belum selesai, saya hanya bisa terrsenyum dan berkata dalam hati “ inilah kehidupan di kampung yang sangat bahagia,ceria dan tentram. Satu sama lain saling berbagi canda dan tawa meskipun yang di kerjakannya tidak begitu baik”.
Setelah itu saya dan orang lain makan makanan yang di bawa warga, makan sambil bercanda tawa dengan warga yang hadir sehingga perut saya sangat kenyang. Sampai akhirnya selesai semuanya dan orang-orang pulang satu persatu meningggalkan mushola.
Hal yang bermanfa’at bagi saya adalah saya bisa mengetahui sholawat tiba’ dirumah,yang tidak sama dengan di pondok. Dan mengetahui betapa bahagianya hidup saling berbagi canda dan tawa, betapa besarnya ukhuwah islamiyah yang ada di kampung saya yang sebelumnya masih belum saya ketahui.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Anda Pengunjung ke..

© 3 Columns Newspaper Copyright by Ainul Yaqin | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks